Wednesday, November 21, 2018
Sejarah Mbah Datuk Gurnadi Singorojo Mayong Jepara
Admin November 21, 2018 No comments
Singorojo, Mayong, Jepara Regency, Central Java 59465, Indonesia
Koordinat: -6.7392075, 110.7671418
Menghidupkan kembali Stasiun Kereta Api Semarang Demak, Kudus, Mayong,Pati.
Admin November 21, 2018 No comments
Sumber : https://www.kompasiana.com/emshofi/54f3428b745513992b6c6df5/reaktivitasi-stasiun-demak-kudus-mayong-mustahilkah
Mulai 1 desember 2018 kereta smarang purwokerto solo beroperasi
Admin November 21, 2018 No comments
Mulai 1 Desember, *Numpak Sepur Pwkerto-Tegal-Semarang-Solo-Yogja-Pwkerto*
PT Kereta Api Indonesia (Persero) segera meluncurkan KA komuter, yang menghubungkan kota-kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta secara melingkar (loop), kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto. "Rencananya KA komuter dengan Purwokerto-Yogyakarta-Solo-Semarang-Tegal-Purwokerto dan sebaliknya ini rencananya akan diluncurkan pada 1 Desember 2018," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu malam (14/11/2018).
Menurut dia, pengoperasian KA komuter tersebut ditujukan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat di wilayah selatan Jateng yang akan ke Semarang atau kota-kota di wilayah pantai utara dan sebaliknya dengan menggunakan jasa kereta api. Dalam hal ini, warga Kabupaten Cilacap yang hendak ke Semarang dengan menggunakan kereta api bisa naik dari Stasiun Kroya sehingga tidak perlu ke Purwokerto lebih dulu.
Kendati demikian, Supriyanto mengaku belum mengetahui secara pasti nama yang akan digunakan untuk KA komuter tersebut. "Kami masih menunggu kabar lebih lanjut dari Kantor Pusat PT KAI (Persero) mengenai nama KA komuter tersebut termasuk stasiun awal pemberangkatannya, apakah akan diberangkatkan dari Daop 5 Purwokerto ataukah dari Daop 6 Yogyakarta," katanya.
Dia mengharapkan kehadiran KA komuter "loop" Jateng-DIY tersebut dapat menambah pilihan moda transportasi massal bagi masyarakat yang hendak bepergian untuk keperluan wisata, pekerjaan, pendidikan, dan lainnya. Disinggung mengenai persiapan PT KAI Daop 5 Purwokerto dalam menghadapi liburan akhir tahun, dia mengatakan hal itu merupakan kegiatan rutin.
Menurut dia, KA komuter "loop" Jateng-DIY yang rencananya akan diluncurkan pada 1 Desember 2018 itu juga disiapkan dalam rangka liburan akhir tahun. "Tiket KA-KA reguler untuk liburan akhir tahun sudah mulai dijual, sementara tidak ada penambahan dan ketersediaannya masih cukup banyak karena suasananya tidak seperti saat Lebaran," katanya.
Selain itu, kata dia, prasarana pendukung kelancaran perjalanan kereta api seperti jalur rel dan persinyalan juga terus dipantau karena saat sekarang sudah memasuki musim hujan.
Monday, November 19, 2018
Sunday, November 18, 2018
Taman Edukasi Desa Pancur Sebagai Kujungan Wisata
Admin November 18, 2018 No comments
Paud KB Bina Siwi berada di DESA RAJEKWESI RT. 01 RW. 03, Rajekwesi, Kec. Mayong, Kab. Jepara desa sebelahan dengan desa pancur. Taman Edukasi ini terbuka untuk Umum bisa menjadi minat yang baik bagi anak anak di sekitar kecamatan Mayong.
Taman Edukasi Desa Pancur terletak di Belakang Balaidesa Pancur dan profil lengkapnya bisa di baca di https://infomayong.blogspot.com/2018/11/taman-edukasi-desa-pancur.html
Sementara Gratis Untuk semua kalangan ayo segera berkunjung ke Taman Edukasi desa Pancur Mayong Jepara
Potensi Wisata Desa Bungu Yang Terabaikan
Admin November 18, 2018 No comments
Friday, November 16, 2018
Pemanfaatan Dana Desa agar Bisa berkembang
Admin November 16, 2018 No comments
Rumah tertimpa pohon rambutan di bate alit
Admin November 16, 2018 No comments
Thursday, November 8, 2018
Wednesday, November 7, 2018
PETILASAN MBAH KLINTING WESI BENJARAN BUNGU JEPARA
Admin November 07, 2018 1 comment
Dikisahkan bahwa Mbah Klinting ini adalah seorang laki-laki yang mempunyai sellir yang bernama Mbah Sapinah. Beliau adalah termasuk cikal bakal di Dusun Benjaran, Pagir dan Gondang di Desa Bungu.
Mbah Waris Penglawang Ke-IV |
Makam/Pesarehann
ya terletak di Dukuh Tumut diwilayah Pemakaman Muslim Masyarakat saat ini. Dan Mbah Batur Sari Makam/Pesarehannya terletak di persawahan Lembah Timur Dukuh Tumut dan Utara Dukuh Gendon yang tepatnya dibawah kaki gunung Gundil dan Gunung Saptorenggo.
Ketiga tokoh cikal bakal dukuh Benjaran, Pagir, Gondang, Tumut dan Gendhon adalah Mbah Klinting, Mbah Jomblo dan Mbah Buyut Batur Sari.
Masyarakat sekitar biasanya memperingati/Khaul/Pundenan saling berutan mulai dari Mbah Jomblo Tumut – Mbah Buyut Batur sari Nglembah/Lembah kemudian terakhir Mbah Klinting Benjaran.
Adapun Pundenan/Khaul/memperingati Mbah Klinting jatuh pada hari Senin Pahing Bulan Ruwah/Rajab pada bulan akhir setiap tahunnya. Namun bila pada bulan Ruwah/Rajab tidak mendapati hari Senin Pahing maka biasanya ditaruh pada bulan ke- 10 atau bulan ke- 11dalam perhitungan Jawa.
Dalam Mimpi mbah Waris “ Mbah Klinting dan Mbah Sapinah akan meninggalkan tempat tersebut akan tetapi mbah waris meminta agar Mbah Klinting dan Mbah Sapinah tetap di Belik Benjaran dan Akhirnya Mbah Klinting Mau tetap di Belik benjaran dan minta dibuatkan Cungkup ( Rumah kecil yang ada diatas makam )”.
Adanya kedekatan Sejarah Masyarakat Jawa kususnya warga Bungu, berpotensi menumbuhkan kawasan wisata baru di Bungu, yaitu wisata keagamaan. Alasannya, ketika masyarakat banyak yang berziarah. Hal ini dikarenakan beberapa hal, pertama, dapat menambah alternatif kawasan wisata di Bungu selain Air Terjun Nganjok dan Air Terjun Suralaya maupun pemandangan kekayaan Alam maka yang terpenting adalah menginformasikan kepada masyarakat Bungu dan sekitarnya tentang sejarah Dukuh mereka yang belum banyak diketahui.
PETILASAN SAAT DI BERSIHKAN |
Sudah saatnya gagasan ini harus didukung oleh semua fihak, terutama warga Bungu demi terwujudnya sebuah kawasan wisata Alam di Desa Bungu. Hal ini dapat menambah citra baik Desa Bungu, Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara, sebagai kota Ukir, sekaligus sebagai Kota Wisata Alam.
Tuesday, November 6, 2018
Bodho Apem didesa desa kecamatan Mayong
Admin November 06, 2018 No comments
Di Cirebon, kue apem dimaknai sebagai kue kebersamaan. Pasalnya, dalam masyarakat Cirebon, kue ini dibuat ketika bulan Safar (bulan ke-2 dalam kalender Hijriyah) untuk dibagikan kepada para tetangga secara gratis. Menunjukkan bahwa masyarakat saling membantu dengan sarana kue apem tersebut. Selain itu, kue putih agak kecokelakatan dan cukup kenyal ini dimaknai sebagai penolak bala oleh masyarakat Kota Udang ini.
Secara garis besar, makna filosofi kue apem di kalangan masyarakat Jawa itu sama. Termasuk orang-orang Madura, khususnya Sumenep, yang memiliki tradisi apeman. Cara pembuatannya pun sama. Maknanya juga hampir sama, menunjukkan adanya tali silaturahmi karena nantinya juga dibagikan kepada tetangga atau santri (bila di lingkungan pesantren). Waktu pelaksanaan pembuatannya pun juga pada saat menjelang bulan puasa.
Lantas, bila ditarik mundur melihat sejarah, ada legenda yang menuturkan bahwa kue apem ini bermula pada zaman Sunan Kalijaga, salah seorang wali sanga. Adalah Ki Ageng Gribik atau Sunan Geseng, murid Sunan Kalijaga, yang waktu itu baru pulang ibadah haji dan melihat penduduk Desa Jatinom, daerah Klaten, kelaparan.
Beliau membuat kue apem lalu dibagikan kepada penduduk yang kelaparan sambil mengajak mereka mengucapkan lafal dzikir Qowiyyu (Allah Maha Kuat). Para penduduk itu pun menjadi kenyang. Hal inilah yang memotivasi penduduk setempat untuk terus menghidupkan tradisi upacara Ya Qowiyyu setiap bulan Safar.