Sponsor

Info Seputar Mayong Jepara

Info Berita Seputar Mayong dan juga Sejarah desa desa di Mayong dan sekitarnya

    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Desa
    • Info Terkini
    • Documentasi
    • Download
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Sejarah Desa
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Info Terkini
  • Dokumentasi
    • Foto
    • Video
  • Uncategorized

Wednesday, November 21, 2018

Sejarah Mbah Datuk Gurnadi Singorojo Mayong Jepara

 Admin     November 21, 2018     No comments   

Jarang yang mengetahuinya jika hubungan Buleleng, Bali dengan Jepara sudah terjalin ratusan tahun silam. Menurut catatan sejarah, Kerajaan Buleleng yang berada di wilayah Pantai Utara Bali mulai muncul tahun 1660-an, dengan pemimpin kharismatis Ki Barak Panji Sakti, yang berdarah Majapahit. Aktivitas perdagangan lewat laut pun ditengarai berlangsung di wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai Den Bukit itu.


Suasana Haul Mbah Datuk Singorojo Mayong

Jepara sebagai kadipaten yang bervisi maritim di Pantai Utara Pulau Jawa pada masanya juga mengandalkan perdagangan lewat pelabuhan.  Hingga memasuki era pemerintahan Belanda, aktivitas pelabuhan itu berangsur meredup.

Jejak Buleleng dengan Jepara melekat pada sosok yang diyakini sebagai cikal bakal desa dan diabadikan jadi nama desa di Mayong, Jepara, itu adalah Mbah Datuk Singorojo (hidup tahun 1500-1600 an Masehi). Nama desanya juga Singorojo (sesuai penyebutan ala lidah Jawa, Singorojo, bukan Singaraja). Sebuah desa yang cukup tua. Sudah ada sejak ratusan tahun silam.

Sosok yang sangat berpengaruh di tiga kecamatan di Jepara. Yakni kecamatan Mayong, Kecamatan Pecangaan dan Kecamatan Kedung. Ratusan tahun lalu, banyak pengikutnya dari ketiga kecamatan tersebut. Bahkan pengaruhnya hingga ke luar Jepara, yakni Kudus.

Jejak Ki Datuk Singorojo
Bagi warga di Troso, Pecangaan, Jepara masih terlihat dan setidaknya sejumlah jejak masa lampau memang masih ada dan terasa. Di Troso misalnya, keterangan yang didapat pun serupa. Bahwa mendiang adalah tokoh yang datang dari Bali. Tepatnya dari wilayah utara Pulau Dewata, Buleleng, Singaraja. Ia diyakini sebagai orang yang mengembangkan kerajinan tenun di wilayah Jawa Tengah ujung utara itu.

Versi kedatangan pun beragam. Versi legenda menyebutkan bahwa Datung Singorojo datang dari Bali dengan naik layangan besar dari Bali dan jatuh di kawasan Pantai Teluk Awur, Jepara. Ada juga yang menyebut kedatangannya naik gentong bersama saudara kembarnya, Ida Gurnada. Tapi Gurnada kembali lagi ke Bali.

Mbah Datuk adalah seorang waliyullah yang juga punya nama sebutan Datuk Gurnadi. Ada yang menyebut Gusti Gurnadi dan Ida Gurnadi. Itu adalah nama sesinglon atau samaran. Gurnadi disebut-sebut sebagai kependekan dari “guru nadi” (guru keutamaan/ pengajar kebajikan).

Ida Gurnadi atau Mbah Datuk Singorojo ini di wilayah Mayong dikenal sebagai penakluk kawanan pengacau keamanan, pengikut Arya Penangsang. Pasca Arya Penangsang atau Arya Jipang terbunuh oleh Danang Sutowijoyo pada akhir periode 1.500-an atau awal tahun 1.600-an, pengikutnya membuat kerusuhan di wilayah Jepara dan Pati. Peredam kerusuhan itu adalah Mbah Datuk Singorojo.

Masjid Datuk Ampel Troso
Selain itu, Masjid Datuk Ampel Troso, Pecangaan menjadi masjid peninggalan Datuk Singorojo. Tempat ibadah itu saat ini sudah direhab beberapa kali dan tampak begitu megah. Masjid tersebut adalah bukti bahwa Mbah Datuk itu seorang ulama yang memang bekerja keras untuk kemajuan wilayah ini. Selain megah, masjid dengan 12 pilar besar itu tampak bersih dan terawat.


Masjid Ampel Datuk Troso

Dari 12 pilar masjid itu, 4 di antaranya adalah pilar asli yang sekarang sudah dibalut beton cor semen. Pilar atau tiang atau soko guru penyangga itu disebut-sebut berbahan kayu jati yang terpotong-potong (tatal), yang kemudian disusun ulang seperti puzzle dengan bangun simetris pengunci. Mirip tiang penyangga Masjid Agung Demak.

Sedikit tentang Jepara, Kadipaten Jepara sendiri yang merupakan wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Demak, setelah era kerajaan Majapahit, punya pelabuhan laut yang besar. Penguasa Demak, juga adipati Jepara saat itu, Ratu Kalinyamat pun keturunan Majapahit.

Pelabuhan Jepara pada saat itu adalah salah satu pelabuhan terbesar di Nusantara. Karena posisi Kesultanan Demak yang tidak di pinggir laut, maka kekuatan armada lautnya ada di pesisir Jepara. Dipimpin Nyai Ratu Kalinyamat.

Hubungan perdagangan Jepara dengan wilayah lain di Nusantara, termasuk dengan Buleleng pun diperkirakan sudah terjalin saat itu.

Masa lalu Jepara bisa dijumpai dalam catatan sejarah asing. Seperti  riwayat  era Ratu Kalinyamat yang disebut penulis buku Da Asia, yakni De Coutu. Dalam buku itu, De Coutu menguraikan sebuah pembahasan, berjudul Rainha de Jepara, Senhora Poderosa e Rica, yang mengisahkan ratu atau adipati Jepara seorang perempuan yang punya kekuasaan besar.

Bukti kebesaran Kadipaten Jepara di bawah Kesultanan Demak antara lain terlihat  tahun 1550 dan 1574 M. Yakni ketika membantu perjuangan Kesultanan Malaka, Malaysia. Jepara membantu menyerang Portugis di Malaka, sekarang bagian wilayah Malaysia. Portugis sendiri mulai datang di Malaka tahun 1511 M.


Kasultanan Demak

Disebutkan juga bahwa pada tahun 1550 Ratu Kalinyamat mengirimkan armada tempur angkatan lautnya. Tak kurang 40 kapal perang dikirim beserta prajurit berkemampuan khusus sebanyak 200-an orang. Tahun 1574 ia juga menyerang Portugis  di Malaka bersama 15.000 personel pasukan, 300 kapal perang dan 80 buah jung besar (kapal perang raksasa) . Tapi, akhirnya kalah karena strategi yang tidak efektif dan jumlah pasukan Portugis lebih besar.


Ratu Kalinyamat

Dengan segala kemampuan pemerintahnya di bidang kelautan, Ratu Kalinyamat berpulang. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa penguasa Jepara ini meninggal tahun 1579 Masehi. Setelah kemangkatan Ratu Kalinyamat, maka kekuasaan pemerintahan diserahkan kepada putra angkatnya, Pangeran Jepara, yaitu putra Raja Hasanuddin dari Banten. Tapi, banyak terjadi pemberontakan di Pajang.

Pasang surut kekuasaan pun terjadi. Patron Kadipaten Jepara, Kerajaan Pajang, akhirnya juga runtuh pada tahun 1578. Hal ini berpengaruh kepada Jepara, yang pada tahun 1600-an tidak lagi sehebat tahun 1500-an. Paling tidak, kekuatan militer seperti era 1500-an sudah tidak ada lagi.

Kedatangan Datuk Singorojo sendiri diperkirakan pada masa kerajaan Mataram yang berdiri tahun 1586. Mataram lebih muda dari era Kesultanan Demak, yang berdiri sekitar tahun 1478 hingga tahun 1568.  Ini antara lain adanya cerita bahwa era Ida Gurnadi ini adalah bersamaan dengan era Raden Ayu Roro Semangkin, yang merupakan anak asuh Ratu Kalinyamat.

Ki Datuk Singorojo sempat berperang dengan Raden Ayu Mas Semangkin, yang kemudian lebih dikenal Ibu Mas, di Mayong Lor, Jepara. Raden Ayu Mas adalah puteri kedua dari Pangeran Haryo Bagus Mukmin atau Sunan Prawoto. 

Lokasi Makam mbah Datu singorojo

Alamat:
Singorojo, Mayong, Jepara Regency, Central Java 59465, Indonesia
Koordinat: -6.7392075, 110.7671418 
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Email ThisBlogThis!Share to XShare to Facebook
Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

  • Asal Usul Desa Mayong Kidul
    Asal - Usul Desa Mayong Kidul Asal –usul Desa Mayong bermula dari cerita Ratu Kalinyamat dan suaminya yang pergi ke kudus menemui Sunan K...
  • Sejarah Desa Tigajuru
    Sejarah Desa Tigajuru Tigajuru merupakan salah satu diwilayah Kerajaan Kalinyamat pada waktu itu. Dipimpin oleh seorang ratu bernama Ra...
  • Asal Usul Desa Kuanyar
    Asal Usul Desa Kuanyar Hubungan peristiwa ini dengan asal muasal Desa Kuanyar adalah, bahwa pada saat itu Ratu Kalinyamat mempunyai pen...

Recent Posts

Ads 728x90

Categories

  • Demo
  • Dokter
  • Mayong
  • Pelajar
  • Sejarah Jepara
  • SMK Mayong
  • Zainatul Hayat

Unordered List

3/Beach/post-list

Pages

  • Home

Iklan

Blog Archive

  • February 2021 (2)
  • January 2021 (1)
  • April 2020 (3)
  • March 2020 (1)
  • February 2020 (1)
  • January 2020 (5)
  • November 2019 (1)
  • September 2019 (1)
  • August 2019 (1)
  • July 2019 (3)
  • June 2019 (3)
  • May 2019 (13)
  • April 2019 (6)
  • March 2019 (9)
  • February 2019 (7)
  • January 2019 (6)
  • December 2018 (12)
  • November 2018 (16)
  • October 2018 (15)

Sample Text

Untuk Informasi berita dan juga info terupdate dari Mayong bisa kontak Admin

Tel: +01 19 9876-54321

Email: info@mayong.com

Copyright © Info Seputar Mayong Jepara | Powered by Admin
Design by Info Mayong | Theme by SMKNet.id | Distributed By SMKNet Templates