PPD Mayong study banding ke Bumdes Tunas Mandiri desa Nglanggeran Patuk Gunungkidul
Bapak Miftahurrokib
Sekilas Tentang Bumdes Desa Patuk Gunung Kidul
Pada kesempatan ini, didapatkan informasi dari Bapak Sugeng Handoko selaku pengurus BUMDesa Tirta Mandiri mengenai sejarah berdirinya BUMDesa Tirta Mandiri yang menyusul suksesnya wisata berbasis alam. BUMDesa Tunas Mandiri berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY. BUMDesa Tunas Mandiri berdiri pada Tahun 2012 karena adanya semangat warga untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah berupa Alat Transportasi Desa. Pada awalnya kepengurusan BUMDesa sebagian besar adalah aparat Desa. Seiring berjalannya waktu dan dengan pergantian generasi kepengurusan, BUM Desa Tunas Mandiri dikelola oleh orang-orang yang dipilih melalui mekanisme Musyawarah Desa, dan sebagian besar pengurusnya masih berusia muda dan mempunyai semangat perubahan yang mengikuti perkembangan jaman. Keterlibatan anak-anak muda dalam pengelolaan BUM Desa Tunas Mandiri banyak memberikan pengaruh pada perkembangan BUM desa, karena mereka memiliki kreativitas dan daya inovasi yang lebih tinggi.
Hal ini ditunjukkan dengan update informasi dari para pengurus BUMDES melalui media sosial terutama Facebook. Dengan menggunakan nama belakang ‘Purba’ pada akun FB mereka, pengurus ini ingin agar desa mereka dikenal sebagai desa wisata alam yaitu Gunung Api Purba Nglanggeran dan Embung Nglanggeranyang terletak tak jauh dari gunung api tersebut.
Kegiatan kepariwisataan yang dikelola oleh BUM Desa Tunas Mandiri saat ini antara lain Wisata Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, Air Terjun Kedung Kandang, Home Stay, dan lain-lain. Kegiatan kepariwisataan dikembangkan dengan konsep Community Based Tourisme.
Kunjungan di Desa Wisata Nglanggeran diakhiri dengan berbelanja oleh-oleh khas Nglanggeran berbasis pada olahan coklat. Tanaman kakao merupakan hasil utama di Desa Nglanggeran. Sepanjang jalan menuju spot Gunung Api Purba, dapat disaksikan tanaman kakao berjajar dengan rapi lengkap dengan buah yang menggelantung di dahan-dahannya. Berbagai olahan coklat yang ada di kios oleh-oleh tersebut didukung pula oleh kemasan yang higienis sesuai standar kesehatan pangan. Jika Anda beruntung, Anda dapat menyaksikan pembuatan dodol coklat di halaman depan kios oleh-oleh ini. Pengolahan kakao menjadi coklat dilakukan oleh ibu-ibu PKK di Desa Nglanggeran dengan bimbingan dari DISHUTBUN Kab. Gunung Kidul untuk pemeliharaan tanaman serta BPTBA LIPI Yogyakarta yang membantu dalam proses penelitian dan pengembangan produk serta pelatihan pada masyarakat.
Berbagai produk olahan coklat yang bisa dinikmati yaitu: chocomix original dengan citarasa coklat, susu, dan gula yang pas. Ada pula chocomix klasik yang memiliki ciitarasa agak pahit karena takaran coklatnya yang banyak. Selain itu ada pula chocomix-tawa yang merupakan campuran dari coklat dengan bubuk susu kambing etawa. Selain coklat bubuk untuk dikonsumsi, terdapat pula pisang salut coklat, dodol coklat, serta coklat bubuk kemasan 100 gram yang dapat dikonsumsi untuk beberapa orang.
0 komentar:
Post a Comment